Gunung Seulawah Agam, salah satu dari tiga gunung api tipe A ( aktif meletus) di Nanggroe Aceh Darussalam naik statusnya sejak tanggal 1 September 2010. "Dinaikkan dari "Normal" (Level I) menjadi "Waspada" (Level II)," demikian disampaikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMG).
Meskipun secara visual aktivitas vulkanik gunung dengan ketinggian 1.800 meter itu tidak mengalami peningkatan yang signifikan, namun dari data kegempaan secara fluktuatif mengalami kecenderungan peningkatan.
Disampaikan PVMG, masa istirahat Gunung Seulawah Agam adalah 136 tahun dan terpanjang adalah 239 tahun. Erupsi terakhir terjadi pada kawah parasit pada 12-13 Januari 1839.
Memiliki banyak gunung, ketinggiannya pun beragam mulai dari 3000-an sampai yang paling rendah. Hutannya pun masih tergolong relatif lebatan dan juga masih banyak yang masih perawan. Bahkan, sebagian gunung di Aceh sudah dikatagorikan sebagai hutan lindung oleh Pemerintah Aceh.
Gunung Seulawah Agam misalnya, gunung ini juga sudah masuk dalam hutan lindung. Gunung Seulawah Agam merupakan salah satu gunung berapi yang masih aktif di Aceh. Di Aceh ada beberapa gunung berapi yang aktif, ada gunung Burnitelong di Bener Meriah, gunung Peut Sagoe di Gempang dan juga ada gunung Jaboi di Sabang. Demikian juga ada sejumlah gunung api lainnya di Aceh, baik yang masih aktif ataupun sudah tidak aktif.
Dari sekian banyak gunung di Aceh, ada sebuah gunung yang sering kali menarik perhatian para turis yang datang ke Banda Aceh, Seulawah Agam namanya. Jika anda sedang berkunjung ke Banda Aceh melalui bandara Sultan Iskandar Muda Blang Bintang, cobalah melihat ke arah timur dari tempat yang terbuka, pasti anda akan melihat mahakarya Sang Pencipta tersebut menjulang tinggi seakan menjadi pilar penopang langit.
“Contohnya lihat saja Mahameru sekarang sudah padat hingga jumlah kuota pendakinya saja sudah dibatasi, begitu juga gunung Gede dan gunung lainnya. Padahal masih banyak gunung di Indonesia yang juga bisa di daki,” jelasnya dengan aksen British yang kental.
0 comments:
Post a Comment