Monday, June 9, 2014

Danau Toba

Sekilas tentang keindahan Danau Toba merupakan keajaiban alam menakjubkan di Pulau Sumatera. Sulit membayangkan ada tempat yang lebih indah untuk dikunjungi di Sumatera Utara selain danau ini. Suasana sejuk menyegarkan, hamparan air jernih membiru, dan pemandangan memesona pegunungan hijau adalah sebagian kecil saja dari imaji danau raksasa yang berada 900 meter di atas permukaan laut itu.

Danau Toba adalah danau berkawah seluas 1.145 kilometer persegi. Di tengahnya berdiam sebuah pulau dengan luas yang hampir sebanding dengan luas negara Singapura. Danau Toba sebenarnya lebih menyerupai lautan daripada danau mengingat ukurannya. Oleh karena itu, Danau Toba ditempatkan sebagai danau terluas di Asia Tenggara dan terbesar kedua di dunia sesudah Danau Victoria di Afrika. Danau Toba juga termasuk danau terdalam di dunia yaitu sekira 450 meter.

Diperkirakan Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu dan merupakan letusan Supervocanovo (gunung berapi super) yang paling baru.Bill rose dan Craig chesner,memperkirakan bahwa bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2.800 km³, dengan 800 km³ batuan ignimbrit dan 2.000 km³ abu vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama 2 minggu. Debu vulkanik yang ditiup angin telah menyebar ke separuh bumi, dari Cina sampai ke Afrika Selatan. Letusannya terjadi selama 1 minggu dan lontaran debunya mencapai 10 km di atas permukaan laut.
Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan pada beberapa spesies juga diikuti Kepunahan. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60% dari jumlah populasi manusia bumi saat itu, yaitu sekitar 60 juta manusia. Letusan itu juga ikut menyebabkan terjadinya Zaman Es, walaupun para ahli masih memperdebatkannya.
Setelah letusan tersebut, terbentuk Kaldera yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh Magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir
Tim peneliti multidisiplin internasional, yang dipimpin oleh Dr. Michael Petraglia, mengungkapkan dalam suatu konferensi pers di Oxford, Amerika Serikat bahwa telah ditemukan situs arkeologi baru yang cukup spektakuler oleh para ahli geologi di selatan dan utara India. Di situs itu terungkap bagaimana orang bertahan hidup, sebelum dan sesudah letusan gunung berapi (supervolcano) Toba pada 74.000 tahun yang lalu, dan bukti tentang adanya kehidupan di bawah timbunan abu Gunung Toba. Padahal sumber letusan berjarak 3.000 mil, dari sebaran abunya.
Selama tujuh tahun, para ahli dari oxford University tersebut meneliti projek ekosistem di India, untuk mencari bukti adanya kehidupan dan peralatan hidup yang mereka tinggalkan di padang yang gundul. Daerah dengan luas ribuan hektare ini ternyata hanya sabana (padang rumput). Sementara tulang belulang hewan berserakan. Tim menyimpulkan, daerah yang cukup luas ini ternyata ditutupi debu dari letusan gunung berapi purba.
Penyebaran debu gunung berapi itu sangat luas, ditemukan hampir di seluruh dunia. Berasal dari sebuah erupsi supervolcano purba, yaitu Gunung Toba. Dugaan mengarah ke Gunung Toba, karena ditemukan bukti bentuk molekul debu vulkanik yang sama di 2100 titik. Sejak kaldera kawah yang kini jadi danau Toba di Indonesia, hingga 3000 mil, dari sumber letusan. Bahkan yang cukup mengejutkan, ternyata penyebaran debu itu sampai terekam hingga Kutub Utara. Hal ini mengingatkan para ahli, betapa dahsyatnya letusan super gunung berapi Toba kala itu.

Kini danau Toba menjadi salah satu tujuan wisata terbaik di Indonesia. Tempat dimana Anda dapat melakukan berbagai macam kegiatan untuk menikmati keindahan alam seperti mendaki gunung, berenang, atau berperahu layar. Udaranya bersih dan sejuk harmonis dengan suasana santai masyarakatnya yang ramah.

Banyak wisatawan lebih memilih tinggal di Pulau Samosir di tengah danau. Sebagai tempat tinggal asli masyarakat Batak Toba, Pulau Samosir memiliki bekas peninggalan zaman purbakala di antaranya ialah kuburan batu dan desa-desa tradisional. Di pulau ini Anda dapat menemukan kebudayaan Toba yang unik dan kuno. Amati juga arsitektur tradisional rumah Batak Toba yang majemuk. Keindahan alam Pulau Samosir mengartikan bahwa pulau ini adalah tempat yang cocok untuk dikunjungi dan menghindari kepenatan rutinitas. Samosir mudah dijangkau oleh kapal ferri dari Parapat. Di Tomok juga terdapat Makam Raja Sidabutar, yang usianya sudah 500 tahun. Juga terdapat Patung Sigale-Gale yang bisa menari.

Jika Anda merasa bersemangat di Parapat ada banyak fasilitas untuk berenang, bermain ski air, mengendarai motor boat, menaiki kano, memancing dan bermain golf. Dari Parapat Anda dapat berjalan-jalan santai di bukit Sungai Naborsahon dimana Anda akan melihat bunga bugenvil, pointetties, honey suckle yang spektakuler berbunga sepanjang tahun. Banyak pengunjung yang datang menghabiskan waktu di danau dengan berenang di air yang menyegarkan atau menyewa perahu layar mengelilingi danau yang besar tersebut. Tidak perlu khawatir tersengat sinar matahari karena iklim di sini sejuk dan kering dengan pemandangan danau yang indah, tempat ini adalah tempat yang ideal untuk bersantai. Sambil melihat Matahari terbenam di Danau Toba adalah cara yang sempurna untuk bersantai dan menghabuskan waktu bersama orang yang Anda sayangi.

Di Samosir, Anda juga dapat berjalan-jalanlah ke pedalaman dan menjelajahi dua danau yang lebih kecil  yaitu Danau Sididhoni dan Aek Natonang.  Jika Anda masih belum merasa puas dengan suasana di Samosir, jelajahi pedalaman dengan trekking ke dataran tinggi. Sebaiknya tanya hotel atau masyarakat setempat tentang rutenya karena jalannya terkadang berlumpur dan licin tergantung cuaca.

Jika Anda tertarik dengan sejarah maka kunjungi komplek pemakaman Raja Sidabutar dimana dapat melihat peninggalan budaya megalit yang unik. Jika Anda ingin mengetahui lebih jauh tentang kehidupan dan masyarakat Batak, kunjungilah desa tradisional Jangga penghasil kain ulos yang berjarak sekitar 24 km dari Parapat. Di tepi Danau Toba juga terlihat Wisma Soekarno, tempat Presiden pertama Indonesia diasingkan, dengan desain bangunan yang dicat warna putih nan megah.

0 comments:

Post a Comment